Sepatu Zaman Es: 1. Sepatu Zaman Es diperkirakan sepatu pertama muncul antara 40 ribu-26 ribu tahun lalu. Pada zaman es, manusia memanfaatkan sepatu untuk alas kaki saat berburu binatang. Jenis sepatu yang dipakai manusia saat itu berupa lilitan kulit kayu yang ditemukan di pegunungan Alpen Prancis. Bentuknya masih sangat sederhana dan sangat terbuka sehingga belum melindungi kaki seperti pada sepatu yang ada saat ini. Model inilah yang kemudian berkembang menjadi sepatu gladiator. Sepatu Kharam: 2. Sepatu Kharam Bentuk sepatu dengan paku di daerah telapak kaki memang terlihat sangat menyiksa, namun diyakini mampu memberi kedamaian bagi pemakainya. Sepatu ini sengaja memakai kayu sebagai elemen utama, karena dianggap unsur murni bumi yang dapat mengeluarkan kotoran dan untuk memberikan ketenangan pikiran dan mengendalikan indera manusia. Sepatu Mendaki Awan: 3. Sepatu Mendaki Awan Sepatu yang satu ini berbentuk wedges dengan bagian ujung menjulang. Sepatu yang diciptakan pada zaman China kuno itu dikenal dengan sebutan sepatu ‘mendaki awan’. Sepatu dengan model tertutup itu menjadi alas kaki para wanita di Istana Kaisar Manchu. Sepatu ‘Pot Bunga’: 4. Sepatu ‘Pot Bunga’ Nah ini lebih lucu lagi Sepatu model platform ini menutup kaki hingga batas pergelangan. Sepatu yang dikenakan para wanita pada masa Kekaisaran Manchu itu dikenal sebagai ‘pot bunga’ karena bentuknya yang menyerupai tempat tatanan kembang. sepatu ini memiliki keistimewaan di bagian solnya yang dipercaya mampu menghasilkan nada ritmik untuk menghalau ular dan serangga. (keren bisa ngusir ular dan serangga) Sepatu Kertas: 5. Sepatu Kertas Sandal sepatu berbahan kertas daur ulang ini merupakan buah karya seniman Inggris, Jennifer Collier. Pilihan bahan yang mudah rusak membuat sepatu ini tak dapat dipakai dan hanya menjadi produk pameran. Sepatu ini termasuk salah satu produk yang ditampilkan dalam pameran gaun dan sepatu dari bahan non-konvensional di Rochester Inggris |
Monday, November 8, 2010
5 sandal MASSA depan
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment